Selasa, 27 Juli 2010

dalam delima

jauh ku berjalan menuju awang - awang
lamban dan pasti langkah kakiku
tak terpedulikan mentari yang menyengat
namun bayu lembut masih berpihak
padaku

ku coba untuk menghentikan langkahku
terkejutlah karena bayangan didepanku
bayangan siapakah yang menghalangiku???
adakah bayangan Cintaku???

langkah kaki ku ayun cepat dan pasti
tuk meraih apa yang belum kudapati
kau, kau , kau duhai burung merpati
sampaikan dia aku disini menanti

langkah melamban aku ingin terbang
tenaga yang ada semaking menghilang
demi kasih sayangku akupun mengadang
pada Tuhan yang MAHA penyayang

Tuhan temukan aku dengan dia
sahabt dalam hatiku adalah dia

sahabat sebuah kata kuungkapkan padamu
yang jauh namun tak lepas dari
hatiku

cinta dan waktu

cinta adalah sesuatu hal yang sulit kita
tebak karena terkadang cinta dapat
membuat kita sakit dan dapat membuat
kita melupakan segalanya cintapun dan
memberikan kegembiraan,dan yang paling
utama bagi kita, cinta dapat memberi
kesejukan,karena cinta tak dapat kita
sentuh tp hanya bisa kita rasakan dalam
hati dan jiwa kita,seperti embun yang
datang dipagi hari dan hembusan angin
yang membuat kita sejuk tp tak dapat kita
sentuh.cintailah cinta dengan cinta karna
cinta adalah anugrah namun derita-nya
tiada akhir,cinta dan waktu adalah hal yang
berada diluar kuasa,kita cuma bisa
merasakan,cinta dan waktu adalah perkara
ghaib,mari kita renungkan,sedangkan raja
ghaib adalah Dzat yang maha hidup dan
berdiri sendiri, Dialah yang menciptakan
cinta dan waktu jadi barang siapa bijaksana
menggunakan keduanya mudah-mudahan
ia akan selamat dari api neraka yang amat
menyakitkan dan menghinakan, cintailah
seseorang seperti angin jangan pernah
mencintai seseorang seperti bunga, karna
bunga akan gugur di kala musim
berganti,tp angin tidak akan berubah,
angin akan berhembus setiap saat walau
musim berganti.

kita tau karna waktu ada cinta tanpa
adanya waktu mungkin tak pernah
bertemu dan benci nantinya, cuma waktu
yang bisa membantu cinta karena hanya
waktulah yang dapat membalas cinta dan
hanya waktulah yang bisa menjawab cinta
maka jangan pernah sia-siakan cinta dikala
ada waktu yang mendukungnya...

cinta yang hilang

meski terukir dalam hijab lentera

tiada kasih seindah mutiara

airmata pujian hamba

mengalir dalam pelita

kasih melambai tiada terukur

sayang penuh syukur

hancur

tersungkur

terperosok jiwa dalam genggam

masalalu yang kian kelam

hilang angan dalam kaku

hanyut oleh usia

bersama cintaku yang hilang

Senin, 26 Juli 2010

aku

aku mengagumi kemegahan kejujuran.

aku bukan penyair.

aku suka berjalan.

aku suka melihat.

aku suka merenungkan.

aku ingin menulis.

aku bukan siapa-siapa.

perjalanan waktu

rasanya aku pernah berada disini, berlari
diantara pohon – pohon cemara, yang
bergelayut tertiup angin kencang.
Sebenarnya kaki inii lelah, menendang
banyak kerikil yang terkadang masuk
kedalam sepatu tuaku.

sungguh aneh, berada di jalan yang sudah
lama aku tinggalkan. Namun tak kuasa hati
ini ingin pulang, bertemu dengan-nya, dia
yang tak lelah memandang wajah kotor ini,
dengan senyum lebarnya. Kedua tangannya
yang selalu terbuka untuk memelukku, dan
suara pelannya yang begitu manis
terdengar di telingaku.

aku tetap saja rindu, pada hati yang
mencinta, walau waktu berjalan tanpa
belas kasihan, meninggalkan begitu banyak
cerita, begitu banyak kenangan, begitu
banyak pedih.

terkadang, dalam hitungan yang tak bisa
lagi terucap, aku memikirkan dia. Diantara
riuh rendah hari, suara bising orang –
orang, aku menginginkan keheningan itu.
keheningan yang tercipta hanya karena aku
letakkan namanya dalam hatiku.

walau tak mungkin tahu apa yang harus
kuhadapi dalam jalan ini, tapi aku tahu ada
dia disana, dan ingin rasanya menyusuri
ketidaktahuan, hanya untuk dia.

jalan ini memang bukan jalan baru, namun
sepasang kaki ini adalah kaki – kaki lama
yang pernah kupakai sebelumnya untuk
menemukan rumahku.

sebuah rumah dengan telaga
dibelakangnya, berdindingkan kehangatan,
dan beratapkan doa. Dimana aku bisa
masuk dan tak harus keluar lagi, dimana
aku bisa berdiam, untuk waktu yang lama,
hingga diri ini bisa mengalahkan waktu.

mengejar bayangmu

kususuri jejakmu di setapak
berbatu,
kadang langkahku
tertahan pijakan tak kukuh,

tetap kulanjutkan
meski senja berpulang,
dan malam nantikan bebintang.
ku bertanya pada rumpun ilalang,

adakah saksi bias bayangmu,,,?,,,
tetapi hanya suara sepi bisu,
kutetap berjalan
dengan panduan bintang-
bintang.

SIAP SENANG, SIAP KECEWA

“Maaf, bukannya saya tidak menghormati
permintaan kamu. Tapi rasanya kita cukup
menjalin perrsahabatan saja. Saya doakan
semoga menemukan pasangan lain yang
lebih baik dari saya. ”

bagaimana rasanya bila kalimat di atas
dialami oleh diri kita? Bisa saja langit terasa
runtuh, hati berkeping-keping. Sang pujaan
hati yang kita harapkan menjadi teman setia
dalam mengarungi perjalanan hidup
menampik ajakan kita. Segala asa yang
pernah coba ditambatkan akhirnya karam.
Cinta (kasih sayang) bertepuk sebelah
tangan.

ya drama kehidupan menuju kehidupan yang
bersatu (perkawinan) memang beragam.
Ada yang menjalaninya dengan smooth,
amat mulus, tapi ada yang berliku penuh
onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah
perjalanan karena cintanya tak bertaut
dalam maghligai pernikahan.

siapapun berhak kecewa manakala
keinginan dan cita-citanya tidak tercapai.
Perasaan kecewa adalah bagian dari naluri
mempertahankan diri yang Tuhan ciptakan
pada manusia. Manusia bergerak dengan
perasaan, memiliki aneka emosi jiwa, bisa
bergembira tapi juga bisa kecewa.

emosi negatif, seperti perasaan kecewa
akibat tertolak, bukannya tanpa hikmah.
Kesedihan akan memperhalus perasaan
manusia, bahkan akan meningkatkan
kepekaannya pada sesama. Bila dikelola
dengan baik maka akan semakin matanglah
emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak
lalu lenyap seketika. Ia akan siap untuk
kesempatan berikutnya; kecewa ataupun
bergembira.

jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita
ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita
adalah mansia seutuhnya.
Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda
bencana. Tapi akan memberikan pelajaran
beharga pada manusia. Seorang filsuf, John
Charles Salak mengatakan : Orang-orang
yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka
yang berfikir gagal padahal tidak pernah
melakukannya, dan mereka yang melakukan
kegagalan dan tak penah memikirkannya.

karenanya kegagalan bukanlah akhir dari
segalanya, tapi justru awal dari segala-
galanya. Meski terdengar klise tapi ada
benarnya; ambillah pelajaran dari sebuah
kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu
saja itu dengan tetap mengimani qadla Allah
SWT. agar kegagalan tidak menjadi petaka,

sering kita berandai-andai misal: Seandainya
kamui menjadi istri saya, saya berjanji akan
membahagiakan kamu, demikian ungkapan
keinginan para lelaki yang tengah dilanda
cinta kepada wanita yang dicintainya.

puluhan, mungkin ratusan angan-angan kita
siapkan seandainya si dia menerima
pinangan cinta kita. Kita begitu siap untuk
berbahagia dan membahagiakan orang lain.
Sama seperti banyak orang yang ingin
menjadi kaya, tenar dan dipuja banyak
orang.

sayang, banyak diantara kita yang belum
siap untuk merasa kecewa. Dan ketika
impian itu berakhir kita seperti terhempas.
Tidak percaya bahwa itu bisa terjadi. jangan
biarkan kita berangan-angan karena semakin
tinggi angan membuai kita semakin sakit
manakala tak tergapai dan terjatuh.

ambillah
sikap simbang setiap saat; bersiap diri
menjadi senang sekaligus kecewa. Sikap itu
akan menjadi bufferl penyangga mental kita,
apapun yang terjadi kelak.

ditolak? Emang enak! Wah, mungkin
demikian pikiran sebagian orang-orang yang
mencemoohkan melihat kegagalan. Malu,
kesal dan kecewa menjadi satu. Tapi itulah
bentuk ‘perjuangan’ menuju pernikahan.
Banyak diantara kaum adam marah-marah
karena cintanya tak sampai. Berserapah
buruk dan menyalahkan pada wanita yang
tidak mencintainya bukan sikap seorang laki-
laki yang bertanggung jawab. karena Tidak
ada yang bisa melarang seseorang untuk
jatuh cinta maupun menolak cinta.

sebagaimana kita punya hak untuk
mencintai dan dicintai. Bahkan dalam
kehidupan rumah tangga pun seorang suami
dan istri diberikan hak oleh Tuhan. Untuk
membatalkan sebuah ikatan pernikahan.

mengapa ada hak penolakan cinta yang
diberikan Tuhan pada kita? Bahkan dalam
pernikahan ada pintu keluar
‘ perceraian’? jawabannya adalah sangat
mungkin manusia yang jatuh cinta atau
setelah membangun rumah tangga, ternyata
tak kunjung memperoleh kebahagiaan dari
pasangannya, maka tiada guna
mempertahankan sebuah bahtera rumah
tangga bila kebahagiaan dan ketentraman
tak dapat diraih.

berpikir positiflah manakala cinta tak
berbalas. Belum tentu kita memperoleh
kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa
yang kita pandang baik secara kasat mata,
belum tentu berbuah kebaikan di kemudian
hari. Adakalanya keinginan untuk hidup
bersama orang yang kita idamkan begitu
menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita
bertepuk sebelah tangan, untuk apa semua
kita pikirkan lagi? Allah Maha Pangatur, ia
pasti akan mempertemukan kita dengan
orang yang memberikan kebahagiaan
seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin
lebih dari yang kita harapkan.

be positive thinking, suatu hari kelak ketika
bila kita telah menikah dengan orang lain
bukan dengan si dia yang diidamkan, niscaya
kita akan takjub.

rasa cinta yang berlebihan adalah
perangkap, ia akan memenjarakan kita terus
menerus dalam kekecewaan. Terutama apa
yang pernah kita angankan berdua tidak
kesampaian. sehingga rasa kecewa pun akan
sangat berlebihan. Perasaan ini akan
menghambat kita untuk mendapatkan
kesempatan berbahagia dengan orang lain.
karena kita terus menerus mengingat orang
yang pernah mengecewakan, dan masih
terbius dengan angan-angannya. Bila ini
terjadi, kita sebenarnya tengah menyiksa
perasaan kita sendiri dan menutup peluang
untuk bahagia.

mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan
orang lain yang sudah menjalani
kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang
lain membatalkan kebahagiaan kita. Diri
kitalah yang bisa menciptakannya sendiri.
Untuk itu tanamkan optimisme dan
keyakinan.

cinta membutuhkan waktu

“Maukah kamu menjadi istri saya? Saya
tunggu jawaban kamu segera!”

banyak kita jumpai pernyataan ini ketika dua
hati tengah merajut cinta, mereka tidak
sadar cinta bukanlah masakan instan yang
bisa di tunggu waktu matangnya. Ia
berproses, apalagi berbicara rumah tangga,
pastinya banyak pertimbangan-
pertimbangan yang harus dipikirkan. Ada
unsur keluarga yang harus berperan. Selain
juga ada pilihan-pilihan yang mungkin bisa
diambil. Jadi harap dipahami bila
kesempatan datangnya cinta itu menunggu
waktu.

perlu kiranya saya analogikan kisah yang
benar-benar terjadi dalam diri sahabat saya
tentang cinta itu tidak bisa dipaksakan,
tentang cinta itu butuh proses.
kira-kira dua puluh tahun yang lalu, seorang
sahabat saya menyintai seorang gadis. dia
secara total menyintainya. tidak ada hari
tanpa memikirkan sang gadis, tiada hari
tanpa tidak berjumpa sang pujaan hati.

suatu saat dia mengungkapkan perasaan
hatinya pada sang pujaan, namun tidak
pernah ada jawaban hingga dua puluh tahun
ke depan.

sang Pujaan hati menikah dengan pria lain.
kawan saya larut dalam kekecewaan yang
teramat lama. tanpa dia pernah mau berpikir
bahwa kehendak Tuhan ada maksudnya.
waktu terus berputar, kehendak Tuhan baru
dihadapkannya. Pujaan hatinya yang dulu
dipuja2 suatu saat bertemu dan mereka
berbincang seputar kejadian 20 tahun yang
lalu. Ternyata pujaan hatinya terlihat lebih
tua - tidak lagi menarik - karena terhimpit
beban kehidupan yang teramat berat. Suami
sang pujaan bertaut usia sekitar 10 tahunan,
dan kurang beruntung dalam pekerjaannya.

ketika sang pujaan sedang membutuhkan
banyak dana untuk kelangsungan hidup dan
sekolah anak-anaknya, suaminya sudah tidak
mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan itu.
Suatu waktu, dalaam suatu kesempatan
sahabat saya berjumpa dengan pujaan
hatinya waktu lampau, dia bertanya:
"Kenapa kamu tidak pernah menjawab
pertanyaan saya waktu itu??", sang pujaan
hati hanya menjawab lirih, "Waktu itu kita
masih kanak-kanak dan dibutakan oleh cinta
dan materi,", sahabat saya bertanya lagi,
"Saya tetap ingin mendengar jawaban itu,"
dijawab oleh sang pujaan hati, "saya tak
perlu menjawab pertanyaan itu,".

sahabat saya memahami masalah yang
dihadapi pujaan hatinya setelah mendengar
penuturan masalah2 yang dihadapi sang
pujaan 10 tahun terakhir dimana setelah era
krismon melanda negeri ini usaha suaminya
mengalami kebangkrutan. dia yang terbiasa
memegang uang banyak kini teramat sulit.
Terutama dalam membiayai keperluan
sekolah anak2 nya.

sang Pujaan hati meminta kepada sahabat
saya untuk membantunya memenuhi
kebutuhan sekolah anak-anaknya. Sahabat
saya tidk dendam. dia bersedia
membantunya, walaupun dirinya pernah
dikecewakan.
(Sahabat saya mengambil resiko yang
teramat berat. di sisi lain dia telah
mempunyai istri yang menyintai dan tiga
orang anak-anak yang teramat dekat
dengaan diri sahabat saya itu.Di sisi lain dia
melihat org yang pernah mengecewakannya
begitu sangat terhimpit oleh kesulitan
ekonomi sementara dia masih punya suami)

waktu terus bergulir, bantuan tetap diberi.
namun lambat laun sahabat saya itupun
sadar akan kekeliruannya setelah dia
membaca kisah Nabi Sulaeman yang ingin
memberi makan ikan dilaut, dan ditunjukkan
oleh Allah SWT bahwa kemampuan manusia
ada batasnya walaupun sehebat atau se kaya
apapun dia. Makanan yang disediakan oleh
Nabi Sulaeman untuk ikan dilaut habis
dimakan hanya oleh ikan yang kecil.
setelah direnungi kisah Nabi Sulaiman itu,
sahabat saya memutuskan untuk tidak lagi
memberikan bantuan dan disertai alasan-
alasannya mengapa bantuan itu harus
dihentikan. Setelah semuanya usai, saahabat
saya syujud syukur dengan apa yang
dialaminya. dia baru memahami mengapa
Tuhan tidak mengizinkannya bersatu,
sahabat saya berfikir mungkin kalau dia
bersatu dengan pujaan hatinya itu, dia tidak
akan seperti ini, hidup bahagia dengan istri
dan tiga orang anak yang menyintainya.

sepenggal kisah sahabat saya tersebut kita
dapat mengambil hikmah bahwa kita tidak
boleh kecewa dengan takdir Tuhan. Kita
tidak boleh larut dalam kekecewaan dan kita
tidak boleh menyesali mengapa kita tidak
bisa bersatu dengan orang yang kita cintai.

hikmah lain juga adalah kita tidak boleh
mendendam kepada orang yang pernah
mengecewakan diri kita. Kita harus tetap
membantu semampu yang kita bisa, karena
mungkin saja siklus kehidupan akan kembali
berputar. Bisa jadi orang yang saat ini
terpuruk suatu saat akan bangkit dan akan
melebihi apa yang kita punya.

..dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir. ” ( QS. Yusuf[12]:87 )


by: tuan demang[dari byk smbr]

rindu Tuhan

aku tahu Kau selalu mendampingiku
aku tahu Kau tak pernah meninggalkanku
aku tahu Kau tak mau jauh dariku
tapi aku takut mendekat padaMU
Kau tahu mengapa?
karna dustaku begitu banyak
karna aibku terlalu berat
karna takkan cukup waktu bertahun-tahun
mendengarkan permohonan maafku
Duh Tuhan …akankah kau mau
menerimaku ?

di ujung waktu

suara yang penuh merdu
menggiring suara hati menelusuri
jejak
sebuah penantian diujung waktu

gusar hati dalam gulana
dibatas waktu
terselip sebuah arti yang suram
merambah mencari arti sebuah
makna
kian dalam

merasa mencekik sebuah harapan
selalu terpaku dalam angan
apa yang harus diperbuat
diperbudak oleh nafsu yang tiada
henti

mencari arti jati diri
meronta dalam kecewa yang tak
berbatas

di ujung waktu
terhimpit detik – detik
penyesalan
yang selama ini tiada di harga
kecewa …..

di ujung waktu
akan menjawab semua teka teki
kehidupan
yang dilakukan tiada sadar
yang dia tidak akan pernah
kembali

di ujung waktu
semua akan terjadi dalam diri
kecewa tiada guna
penyesalan tiada makna

diujung waktu
semua akan binasa
semua akan sirna
semua akan sia – sia

diujung waktu
rapatkan barisan semua angan
dan cita
agar tiada penyesalan di ujung
waktu

Minggu, 25 Juli 2010

cinta sepenuh purnama

surut sudah air mata
kala jiwa terdekap hangat purnama
puisiku penuh kata menjelma doa
sepenuh purnama cinta

Allahku,,,
malam ini milikMU
kubawa hati yang hampir mati rindu
terselimut doa berkabut penuh sendu
sepenuh purnama cintaMU

dua ratus sujud kecupan cintaku
merengkuh jiwaku tuk menyatu denganMU
seribu seratus surat cinta al-ikhlasku
larutkan seutuh cintaku untukMU
seutuh purnama cinta di malam nisfu

harapan hati

tak kilah jiwa terkoyak
memandang gadis idaman yang
tertaut lelakinya
yang mengabdi jadi sepasang
kekasih
terheran hatiku bicara

kapan hamba bisa jadi miliknya
yang mengasihi tanpa ada pamrih
terjerembabku mengadu
bahwa aku hanya bisa tertawa
bisu
dan menangis terbahak-bahak

di tengah rotasi perputaran hati
dan dalam kebingungan yang
sempurna
hanya sendu yang kubawa
untuk malam yang terang
dan untuk siang yang semakin
kelam

hanya pilu yang kupunya
untuk jiwa yang telah tiada
dan untuk hati yang berkaca-kaca

hanya ini yang kupunya
sebuah puisi harapan hati
dari kekekalan sendiri yang abadi

kidung senja untukmu ibu

sebening Tetesan embun pagi
secerah sinarnya mentari
bila ku tatap wajah Mu Ibu
ada kehangatan di dalam hatiku

air wudhu’ slalu membasahimu
ayat suci slalu di kumandangkan
suara lembut penuh keluh dan kesah
berdoa untuk putra-putrinya

oh… Ibuku Engkaulah wanita
yang ku cinta selama hidupku
maafkan anakmu bila ada salah
pengorbanan Mu tanpa balas jasa

ya Allah ampuni dosanya
sayangilah seperti menyayangiku
berilah Ia kebahagian
didunia juga di akhirat