Senin, 26 Juli 2010

perjalanan waktu

rasanya aku pernah berada disini, berlari
diantara pohon – pohon cemara, yang
bergelayut tertiup angin kencang.
Sebenarnya kaki inii lelah, menendang
banyak kerikil yang terkadang masuk
kedalam sepatu tuaku.

sungguh aneh, berada di jalan yang sudah
lama aku tinggalkan. Namun tak kuasa hati
ini ingin pulang, bertemu dengan-nya, dia
yang tak lelah memandang wajah kotor ini,
dengan senyum lebarnya. Kedua tangannya
yang selalu terbuka untuk memelukku, dan
suara pelannya yang begitu manis
terdengar di telingaku.

aku tetap saja rindu, pada hati yang
mencinta, walau waktu berjalan tanpa
belas kasihan, meninggalkan begitu banyak
cerita, begitu banyak kenangan, begitu
banyak pedih.

terkadang, dalam hitungan yang tak bisa
lagi terucap, aku memikirkan dia. Diantara
riuh rendah hari, suara bising orang –
orang, aku menginginkan keheningan itu.
keheningan yang tercipta hanya karena aku
letakkan namanya dalam hatiku.

walau tak mungkin tahu apa yang harus
kuhadapi dalam jalan ini, tapi aku tahu ada
dia disana, dan ingin rasanya menyusuri
ketidaktahuan, hanya untuk dia.

jalan ini memang bukan jalan baru, namun
sepasang kaki ini adalah kaki – kaki lama
yang pernah kupakai sebelumnya untuk
menemukan rumahku.

sebuah rumah dengan telaga
dibelakangnya, berdindingkan kehangatan,
dan beratapkan doa. Dimana aku bisa
masuk dan tak harus keluar lagi, dimana
aku bisa berdiam, untuk waktu yang lama,
hingga diri ini bisa mengalahkan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar