Minggu, 19 September 2010

akhir sebuah kekecewaan

bibirmu menari mengulas kisah yang kerap
membangkit tanya di relung ku
gelagat mu cermin sempurna mata bathin
mu yang sarat galau
kusaksikan hujan menderas di pelupukmu
yang acap kau selipkan dibalik rinai senyum
mu

ku koyak tabir senja mu
ku hantarkan segenggam rembulan di
pekat langit mu
hitam, kelam, tak bernuansa.....
hanya pojok2 lengang yang kelam dan
mencekam sudut sanubarimu
yang keropos dan rapuh
dan, kau terdampar di sebuah pulau
yang menawar janji syurga tak bertepi

lalu, aromamu semilir menusuk hidungku,
terbawa angin sore itu
kurasai denyut nadi mu yang menyisakan
setumpuk luka

mengapa???

kau renda luka diatas sulaman yang telah
menganga
bekukan hangat rindu pada sang surya
sementara, tambal sulam mu mengisahkan
nista dibalik tabir kecewa

"sungai takdir telah hanyutkan ku" lirih mu
kuhempas silau mu dengan sejuta peka
yang menyisa

kuseka pipimu yang berlinang merah basah
kembalilah!
kurengkuh penat mu dalam dekapan rindu
syurga-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar